Nama : Kamal Rizal
NPM :55409692
kelas: 1IA10
1.Rangkuman dari materi bab 3, mengenai cinta kasih.
Manusia dan Cinta Kasih
1.Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada)ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.Sedangkan kata kasih , artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan kata lain cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka terhadap seseorang yang disertai rasa belas kasihan.
Cinta itu sendiri sama sekali bukan nafsu,pernyataan tersebut sangat penting khususnya bagi perasaan yang bergejolak. Perbedaan antara cinta dan nafsu dapat dikatakan sebagai berikut, cinta itu bersifat manusiawi, sedangkan nafsu tidak bersifat manusiawi. Selain itu cinta juga bersifat rokhaniah, sedangkan nafsu artinya sifatnya bersifat jasmaniah. Cinta juga bersifat memberi, sedangkan nafsu lebih bersifat menuntut.
Erich Fromm (1983:24-27),seorang pengarang buku yang berjudul “Seni Mencintai” yang menyebutkan bahwa cinta itu memberi bukan menerima. Yang penting dalam memberi adalah dasar – dasar dari hal yang bersifat manusiawi. Misalnya saja yaitu pengasuhan,tanggung jawab,perhatian,pengenalan.
Dr. Salito W. Sarwono ,dalam artikel yang berjudul “Segitiga Cinta”, bukan cinta segitiga. Hal tersbut dapat dikatakan bahwa berbagai hal yang berhubungan dengan cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan,keintiman,kemesraan.Ketiga hal tersebut menjadi hal penentu dalam cinta itu sendiri.Sangat sulit dihindari bahwa atas dasar cinta murni yang dirasakan orang yang berlawanan jenis akhirnya akan bermuara dalam perkawinan yang membawanya dalam relasi seksual.
Dra. Kartini Kartono membagi dalam 3 golongan dalam hal abnormalitas dalam pemuasan seks, yaitu :
1.Dorongan seksual abnormal
a.pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan oleh para wanita
karena keterbatasan biaya dan kekurangan dalam hal ekonomi.
b.perzinahan (adultery) dilakukan oleh pria dan wanita yang bukan merupakan
pasangan ilegal.
c.perkosaan (rape) yaitu perbuatan cabul yang disertai paksaan.
d.bujukan (seduction) yaitu bujukan misalnya mengajak untuk bersetubuh.
2.Partner seks yang abnormal
a.Homoseksualitas, yaitu dua orang berkelamin sama yang melakukan hal
hubungan layaknya pasangan lawan jenis.
b.Zoofila, merupakan bentuk cinta mesra antara manusia kepada binatang.
c.Pedofilia, yaitu suatu bentuk pemuasan seksual yang dilakukan oleh orang
dewasa kepada anak kecil.
d.Geroto-seksualitas, dilakukan oleh pemuda yang melakukan hubungan
dengan wanita yang jauh lebih tua.
3.Dalam pemuasan dorongan seksual
a.Voyurism atau Peeping Tom, yaitu dilakukan oleh seseorang yang mendapat
kepuasan seks dengan melihat orang telanjang, sebagian besar dilakukan
oleh pria dibandingkan wanita.
b.Transvestutisme, yaitu merupakan gejala pathologis yang dilakukan dengan
cara memakai pakaian dalam lawan jenis.
c.Transseksualisme, terjadi ketika seseorang yang merasa dirinya memiliki
seksualitas yang berbeda dengan struktur tubuhnya.
2.Kasih Sayang
Kasih sayang seperti yang telah disebutkan dalam pebahasan sebelumnya dapat dikaitkan dengan kasih sayng secara lebih nyata kepada seseorang. Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya cinta persaudaraan, cinta keibuan, cinta erotis, cinta diri sendiri dan cinta terhadap Allah.
a.Cinta Persaudaraan
Cinta persaudaraan didasari dari sesama manusia yang saling menyayangi satu
sama lain.Hal tersebut diwujudkan dalam tingkah laku dan perbuatannya.
b.Cinta Keibuan
Kasih sayang bersumber pada cinta keibuan, yang paling asli dalam hal cinta
adalah terdapat pada seorang ibu yang cinta terhadap anaknya sendiri.
Sebagian besar yang meiliki naluri alami seorang ibu adalah wanita namun ada juga pria yang memiliki naluri rasa kasih sayang seperti kaum wanita.
c.Cinta Erotis
Kasih sayang yang bersumber dari rasa cinta erotis merupakan sesuatu yang
memperdayakan cinta yang sesungguhnya.Namun apabila orang melakukan
hubungan erotis tanpa didasari rasa cinta maka sama sekali tidak mungkin
timbul rasa kasih sayang.
d.Cinta Pada Diri Sendiri
Ada pula kasih sayang yang bersumber pada cinta diri sendiri (self love).Hal
tersebut menjadi hal negative apabila pelaku cinta tersebut hanya
mementingkan dirinya sendiri,yaitu egoistis.
e.Cinta Terhadap Allah
Yaitu rasa cinta terhadap Sang Pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.
3.Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang menurut kamus bahasa Indonesia berarti sangat erat atau karib sehingga kemesraan itu berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.Kemesraan dapa diartikan juga sebagai keakraban yang dialndasi rasa cinta. Hal tersebut tentunya dapat tumbuh rasa romatik dalam tingkah laku jika saling bermesraan.
Untuk dapat membuktikan bahwa rasa mesra itu sendiri dapat mewujudkan rasa mesra yang sangat sempurna tentunya perlu dilakukan antara lain kontak mata, bersentuhan, mata merupakan jendela sehingga seseorang dapat melihat isi hati jiwa suatu manusia tersebut.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur yaitu remaja, rumah tangga, dan manusia lebih lanjut yang akan diuraikan sebagai berikut :
a.Kemesraan dalam tingkat remaja
Kemesraan ini terjadi pada masa puber,atau genetal pubertas yaitu masa
dimana remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat (heteroseksual). Tingkat kemesraan antara pria dan wanita tentunya sangatlah berbeda yaitu misalnya saja disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1.Jumlah wanita pada umumnya lebih banyak daripada wanita
2.Masyarakat maupun wanita lebih mengarah pada perkawinan monogami
3.emansipasi wanita dan kemunduran pria terjadi dalam banyak hal seperti
dalam karier.
b.Kemesraan dalam rumah tangga
Merupakan kemesraan antara suami dan istri dalam perkawinan. Biasanya
pada tahun – tahun pertama perkawinan kemesraan masih sangat terasa, tetapi seiring berjalannya waktu kebutuhan semakin berkurang dalam hal kemesraan,hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu misalnya saja seperti faktor fisik yang sudah tidak menarik perhatian lagi,faktor psikis yaitu rasa jenuh terhadap pasangan yang ada,setelah itu faktor berikutnya adalah faktor sosial,yaitu karena tadinya sang istri memperhatikan suami sekarang lebih memperhatikan anak – anaknya maupun cucunya. Hal – hal tersbut dapat memicu kurangnya kemesraan antara hubungan suami dan istri. Faktor kasih sayang yang merupakan perekat dalam kerukunan rumah tangga.
c.Kemesraan manusia usia tingkat lanjut
Kemesraan bagi manula sangatlah berbeda dengan usia muda,kemesraan itu
diwujudkan dengan cara menonton televisi, makan, jalan – jalan, dan lain
sebagainya.
4.Pemujaan
Pemujaan itu sendiri merupakan salah satu bentuk wujud syukur kepada Sang Maha Pencipta,baik itu dewa-dewa ataupun berhala. Pengertian Yang Maha Kuasa untuk saat ini sudah lebih mantap digunakan dengan sebutan Tuhan Yang Mahakuasa.
a.Cara Pemujaan
Banyak manusia terdapat berbagai macam cara pemujaan sesuai dengan
agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi.
b.Tempat Pemujaan
Untuk Tempat pemujaan dapat berbagai macam sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing manusia.
c.Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan
Cinta menimbulkan daya kreativitas bagi penciptanya, salah satunya adalah
mencipta. Hal tersebut dapat dijumpai pada patung maupun arca yang terdapat
di Pulau Bali.
2. Jawaban pertanyaan berikut ini:
a. Perbedaan antara cinta dan nafsu
Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah :
Cinta bersifat manusiawi,hanya pada manusialah cinta timbul berkembang,sedangkan pada binatang terbatas hanya untuk naluri melindungi.
Cinta bersifat rohaniah,sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.Nafsu cenderung hanya memuaskan dorongan seks semata.
Cinta menunjukkan perilaku memberi sedangkan nafsu cenderung lebih menuntut.
b.Unsur-unsur cinta yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, pengenalan.
c. Cinta ideal adalah cinta yang memiliki tiga unsur yaitu :
- Keterikatan adalah perasaan untuk orang yang dicintai,segala prioritas adalah
untuk dia.
- Keintiman adalah kebiasaan-kebiasaan yang menujukkan bahwa tidak ada
perilaku atau jarak lagi sehingga tidak saling menyimpan rahasia.
- Kemesraan adalah rasa ingin membelai atau dibelai,misalnya rasa kangen
sehingga membuat ingin memeluk mencium dan lain sebagainya.
d. Kasih , artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan.
e. Hubungan seksual yang dalam bentuk normal dan bertanggung jawab adalah seperti
kasih sayang terhadap pasangan kita sebagai bentuk rasa ungkapan cinta kasih
sekaligus melakukannya dengan penuh tanggung jawab akan keadaannya sehingga
apa yang ia rasakan dapat kita rasakan juga.
f. Hubungan seksual yang dalam bentuk abnormal perverse adalah seperti pelacuran
(prostitution) yang pada umumnya dilakukan oleh para wanita karena keterbatasan
biaya dan kekurangan dalam hal ekonomi.
g. Dra. Kartini Kartono membagi dalam 3 golongan dalam hal abnormalitas dalam
pemuasan seks, yaitu :
1.Dorongan seksual abnormal
a.pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan oleh para
wanita karena keterbatasan biaya dan kekurangan dalam hal ekonomi.
b.perzinahan (adultery) dilakukan oleh pria dan wanita yang bukan
merupakan pasangan ilegal.
c.perkosaan (rape) yaitu perbuatan cabul yang disertai paksaan.
d.bujukan (seduction) yaitu bujukan misalnya mengajak untuk
bersetubuh.
2.Partner seks yang abnormal
a.Homoseksualitas, yaitu dua orang berkelamin sama yang melakukan
hal hubungan layaknya pasangan lawan jenis.
b.Zoofila, merupakan bentuk cinta mesra antara manusia kepada
binatang.
c.Pedofilia, yaitu suatu bentuk pemuasan seksual yang dilakukan oleh
orang dewasa kepada anak kecil.
d.Geroto-seksualitas, dilakukan oleh pemuda yang melakukan
hubungan dengan wanita yang jauh lebih tua.
3.Dalam pemuasan dorongan seksual
a.Voyurism atau Peeping Tom, yaitu dilakukan oleh seseorang yang
mendapat kepuasan seks dengan melihat orang telanjang, sebagian
besar dilakukan oleh pria dibandingkan wanita.
b.Transvestutisme, yaitu merupakan gejala pathologis yang dilakukan
dengan cara memakai pakaian dalam lawan jenis.
c.Transseksualisme, terjadi ketika seseorang yang merasa dirinya
memiliki seksualitas yang berbeda dengan struktur tubuhnya.
h. Beberapa bentuk cinta menurut Erich Fromm yaitu cinta persaudaraan, cinta
keibuan, cinta erotis, cinta diri sendiri dan cinta terhadap Allah.
i. Kemesraan berasal dari kata mesra yang menurut kamus bahasa Indonesia berarti
sangat erat atau karib sehingga kemesraan itu berarti hal yang menggambarkan
keadaan sangat erat atau karib.Kemesraan dapa diartikan juga sebagai keakraban
yang dialndasi rasa cinta. Hal tersebut tentunya dapat tumbuh rasa romatik dalam
tingkah laku jika saling bermesraan.Untuk dapat membuktikan bahwa rasa mesra itu
sendiri dapat mewujudkan rasa mesra yang sangat sempurna tentunya perlu
dilakukan antara lain kontak mata bersentuhan, mata merupakan jendela sehingga
seseorang dapat melihat isi hati jiwa suatu manusia tersebut.
j. Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur yaitu remaja, rumah
tangga, dan manusia lebih lanjut yang akan diuraikan sebagai berikut :
a.Kemesraan dalam tingkat remaja
Kemesraan ini terjadi pada masa puber,atau genetal pubertas yaitu masa
dimana remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat (heteroseksual). Tingkat kemesraan antara pria dan wanita tentunya sangatlah berbeda yaitu misalnya saja disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1.Jumlah wanita pada umumnya lebih banyak daripada wanita
2.Masyarakat maupun wanita lebih mengarah pada perkawinan monogami
3.emansipasi wanita dan kemunduran pria terjadi dalam banyak hal seperti
dalam karier.
b.Kemesraan dalam rumah tangga
Merupakan kemesraan antara suami dan istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun – tahun pertama perkawinan kemesraan masih sangat terasa, tetapi seiring berjalannya waktu kebutuhan semakin berkurang dalam hal kemesraan,hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu misalnya saja seperti faktor fisik yang sudah tidak menarik perhatian lagi,faktor psikis yaitu rasa jenuh terhadap pasangan yang ada,setelah itu faktor berikutnya adalah faktor sosial,yaitu karena tadinya sang istri memperhatikan suami sekarang lebih memperhatikan anak – anaknya maupun cucunya. Hal – hal tersbut dapat memicu kurangnya kemesraan antara hubungan suami dan istri. Faktor kasih sayang yang merupakan perekat dalam kerukunan rumah tangga.
c.Kemesraan manusia usia tingkat lanjut
Kemesraan bagi manula sangatlah berbeda dengan usia muda,kemesraan itu diwujudkan dengan cara menonton televisi, makan, jalan – jalan, dan lain sebagainya.